Puncak Rusuh Menyusul Penggusuran, Bagaimana dengan Nasib Para Pedagang?
Baca juga : info biaya kursus bahasa arab
Pada hari Rabu, tanggal 11 Oktober 2017 kemarin
penerbitan kios sepanjang Jalur Puncak Rusuh. Kerusuhan terjadi karena adanya penolakan
oleh para pedagang. Mereka mengaku telah puluhan tahun mencari rejeki dari
hasil membuka kios kopi dan rokok di sepanjang Jalur tersebut. Tentu saja
penggusuran ini akan sangat berpengaruh pada kondisi ekonomi para pedagang yang selama ini menggantungkan hidupnya pada
pekerjaan ini. Penolakan penggusuran ini membuat Jalur Puncak Rusuh lantaran
para pedagang sempat membakar
sejumlah material kayu dari bongkaran kios di tengah jalan dan membuat jalan
menjadi terblokir dan menyebabkan kemacetan di sepanjang jalur puncak rusuh.
Mengatasi insiden Jalur Puncak Rusuh, petugas
gabungan segera bergegas mengamankan lokasi dari pemblokiran jalan serta
memberikan kesempatan untuk pedagang menyampaikan aspirasi mereka kepada
beberapa orang petugas. Dari pengakuan para pedagang, mereka merasa sangat
kecewa dengan kebijakan penertiban oleh Pemkab Cianjur terhadap ratusan kios
yang sudah puluhan tahun berdiri tanpa memberikan solusi atau alternatif lain
agar para pedagang tak kehilangan mata pencahariannya dan membuat Puncak Rusuh. Mereka mengeluhkan
keputusan pemerintah yang di anggap justru membuat banyak orang kehilangan
pekerjaannya. Mereka mengungkapkan bahwa seharusnya pemerintah memberikan solusi yang bijak dengan
merelokasi para pedagang ke lokasi lain agar tetap bisa mengais rejeki dan
mencegah Jalur Puncak Rusuh karena para pedagang merasa diabaikan.
Banyak pedagang yang merasa bingung dengan apa yang
dilakukan oleh petugas Satpol PP Cianjur yang menggusur paksa tempat dagang
mereka dan membuat Jalur Puncak Rusuh. Pratama Nugraha selaku Kepala Bagian
Humas Pemkab Cianjur mengungkapkan bahwa sebenarnya bangunan para pedagang di Jalurpuncak memang menyalahi aturan karena berdiri di lahan yang tak seharusnya.
Apalagi lokasi tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah pusat karena termasuk
ke dalam jalan nasional. Usai insiden Jalur Puncak Rusuh, pemerintah belum
memberikan informasi lebih lanjut terkait nasib para pedagang yang digusur. Sejauh
ini relokasi belum menjadi opsi pemerintah setempat. Lantas apa yang akan
terjadi dengan para pedagang selanjutnya usai jalur puncak rusuh?
Komentar
Posting Komentar